Kamis, 28 April 2022

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 April 25, 2022 3.1.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Assalamualaikum ww ..Salam Guru Penggerak Perkenalkan saya Ida Purnama Calon Guru Penggerak Angkatan 4 dari SMAN 1 Sembawa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan Fasilitator saya adalah Ibu Tety Rosliana Pengajar Praktik saya adalah Ibu Lanjar Palufi Bapak Raden Mas Soewarni Soerjaningrat yang selanjutnya dikenal Ki Hajar Dewantara mencetuskan Pratap Trilogi terdiri dari tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tulodha, Ing Madya mangun karsa, Tut wuri handayani yang artinya “ di depan memberi touladan, di tengah membangun motivasi dan di belakang memberikan dukungan” Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Trilogi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpim pembelajar karena seorang pendidik adalah penanam nilai nilai kebaikan juga sebagai pemimpin pembelajaran yang menuntun, memotivasi, mengarahkan, melatih dan mengembangkan segala kodrat yang ada pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagian yang setingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam pencapaian tujuan tersebut tentunya akan menemukan banyak masalah dan dilema, sebagai seorang pemimpin pembelajaran dituntut membuat serangkaian keputusan yang baik, tepat, masuk akal (common sense) bertanggung jawab dan ternamam sebagai kharakter baik yang menetap dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu sebagai pendidik dan pengambilan keputusan sangat baik dalam pengambilan keputusan menerapkan 4 paradigma penyelesaian , tiga prinsip penyelesaian dilema dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan haruslah berpegang pada beberapa prinsip nilai kebaikan universal yang tertanam pada diri pemimpin pembelajaran yang mempengaruhi saat pengambilan keputusan . Nilai tersebut dapat berupa nilai kejujuran, nilai kebenaran, nilai keadilan, nilai tanggung jawab, dan nilai kepedulian yang diharapkan akan membawa pemimpin pembelajaran dalam membuat keputusan yang tepat. 4 paradigma penyelesaian adalah : Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Prinsip-prinsip pengambilan keputusan adalah : prinsip berfikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) Materi pada modul sebelumnya mempelajari coaching. Coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya, Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari mengajarinya.(Whitmore, 2003) ICFmenyatakan ada 4 Kompetensi yang harusnya dikuasasi yaitu : keterampilan membangun dasar proses coaching, keterampilan membangun hubungan baik, keterampilan berkomunikasi, keterampilan memfasilitasi pembelajaran. Terdapat tiga hal penting dalam coaching yaitu kemitraan, pemberdayaan serta optimalisasi segala potensi untuk meningkatkan kualitas hidup, untuk pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Kegiatan terbimbing yang diberikan oleh pendamping dan fasilitator dalam proses pembelajaran tentang pengujian pengambilan keputusan sudah berjalan dengan baik. Pada alur pembelajaran, masing-masing diberikan kasus untuk dianalisis dengan meggunakan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan menerapkan beberapa pengetahuan tersebut, sebagai pemimpin pembelajaran, kami diminta untuk dapat membuat sebuah keputusan. Pengambilan keputusan yang sudah dirasa efektif dan tidak lagi meninggalkan pertanyaan-pertanyaan dalam diri atas keputusan yang telah diambil. Sesi coaching sangat membantu memaksimalkan potensi dalam memecahkan permasalahan saat menjadi pemimpin pembelajaran, sehingga apabila bertemu dengan permasalahan nyata baik itu dari siswa, rekan kerja, lingkungan sekolah maupun lingkungan, saya akan bisa mengambil keputusan yang baik, tepat dan bertanggungjawab. Proses pengambilan keputusan sebagai pendidik dan pemimpin pembelajaran dengan berbagai masalah dan dilema memerlukan kesabaran dan penguasaan sosial emosional karena berpengaruh pada pengambilan keputusan. Kompetensi sosial emosional tersebut meliputi; pengenalan emosi, pengelolaan emosi, kesadaran sosial, keterampilan berempati, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yang diharapkan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara penuh kesadaran, terutama dalam menyadari pilihan, konsekuensi pada pilihan yang diambil, dan meminimalisasi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Penggunaan segitiga restitusi adalah proses menyelesaikan masalah dengan mengembalikan siswa yang melakukan kesalahan kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat karena menumbuhkan motivasi instrinsik tentang nilai kebenaran. Penanaman pemahaman nilai- nilai kebajikan universal menjadi kunci yang perlu diajarkan kepada murid sebagai budaya baik untuk menumbuhkan motivasi intrinsik. Pengambilan keputusan yang baik dan tepat akan menghadirkan rasa senang, adil, percaya dan yang tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif aman dan nyaman. Kesulitan kesulitan di lingkungan saya dalam pengambilan keputusan dikarenakan beragam karalter, pola pikir dan belum banyak perubahan paradikma pendidikan berfilosofi Ki Hajar Dewantara yang kembali digaungkan , nilai dan peran guru, juga perbedaan kepentingan. Terkadang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran diperlukan berkolaborasi, musyawarah dan mufakat dengan pemegang kepentingan. Oleh karena itu sebagai calon guru penggerak saya akan berupaya mengubah pola pikir, dan paradikma dan keseragaman kepentingan dengan membagikan pengetahuan tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran . Pengambilan keputusan sebagai pendidik dan pemimpin pembelajaran yang baik, tepat dan akurat sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kekuatan kodrat anak merdeka dan bermain dengan menanam budi pekerti dan pendidikan yang berpihak kepada anak agar mereka memcapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat yang merdeka yang berarti pengambilan keputusan oleh pemimipin pembelajaran akan berpengaruh pada hidup peserta didik dalam masa depan Kesimpulan yang dapat saya tarik dari pembelajaran pada modul materi ini dan keterkaitannya dengan dengan modul-modul lainnya adalah : • Seorang pemimpin pembelajaran harus memiliki pola pikir dan paradikma Pendidikan Ki Hajar Dewantara yang terkandung nilai dan peran pendidik, karena seorang pendidik adalah penanam nilai nilai kebaikan juga sebagai pemimpin pembelajaran adalah tauladan yang menuntun, memotivasi, melatih mengarahkan, dan mengembangkan segala kodrat yang ada pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagian yang setingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. • Seorang pemimpin pembelajaran juga harus memiliki kompensi penguasaan sosial emosional, melakukan restitusi dan coaching serta kompetensi dalam pengambilan keputusan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat, bertanggung jawab, dan berpihak pada murid, • Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mengindentifikasi permasalahan apakah sebuah dilemma etika ataukah sebuah bujukan moral. Jika yang dihadapi sebuah dilemma etika, maka dapat dieterapkan 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan sebuah teknik atau pendekatan coaching. Dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran sering kali melibatkan rekan sejawat dan pihak berkepentingan lain oleh karena itu berbagi ilmu dan pengetahuan program guru penggerak adalah hal yang seharusnya dilaksanakan. Wassalaam ww...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar